0

Patrol - Karena kita orang jawa maka admin pun akan berusaha menulis pepatah jawa, yang mungkin sekarang sudah sangat jarang di dengar. Admin berharap semoga artikel ini dapat menginspirasi dan bermanfaat. Mohon di koreksi bila ada kesalahan. 

1. NGUNDHUH WOHING PAKARTI 
(Menuai buah pekerti)
Pepatah Jawa kuno ini bermakna, setiap orang akan mendapatkan akibat dari perilakunya sendiri.

2. WITING TRESNO JALARAN SAKA KULINO 
(Berawalnya cinta karena terbiasa)
Pepatah jawa kuno ini sangat familiar bagi orang jawa, maknanya kurang lebih adalah, bahwa cinta biasanya akan datang jika kita telah terbiasa (dalam hal ini misalnya keberadaannya, terjalinnya komunikasi dan juga interaksi)

3. MEMAYU HAYUNING BAWONO, AMBRASTO DHUR ANGKORO.
(Percantik keindahan dunia, Berantaslah ke-angkara murka-an).
Kata Mutiara Jawa kuno ini bermaksud memberi pesan kepada manusia agar ketika hidup di dunia hendaknya berusaha memperindah dunia ini dengan rasa cinta kasih kepada semesta, serta memberantas sifat angkara murka dan segala sifat tercela yang merusak dunia.

4. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut, Jangan manja).
Maknanya cukup jelas:
  • Rajinlah menuntut ilmu agar wawasan semakin luas sehingga tidak mudah terheran-heran terhadap setiap gejala yang ada di kehidupan mayapada ini.
  • Giatlah berkarya dan bekerja dan pikirkan segala sesuatu dengan seksama agar nanti di masa depan tidak menjadi orang-orang yang menyesal.
  • Yang terakhir berusahalah dengan sekuat tenaga untuk menjadi orang yang kuat dan mandiri alias tidak manja.

5.Urip Iku Urup 
(Hidup itu Nyala)
Kata Bijak Jawa kuno yang satu ini juga cukup populer, maknanya adalah orang hidup sudah seharusnya menerangi atau memberi manfaat kepada setiap makhluk di sekitarnya.

6. Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundhak cilaka
(Jangan sok pintar nanti tersesat, jangan berbuat curang nanti celaka)
Maknanya dari kata kata bijak jawa ini sudah cukup jelas.. mari kita ingat kembali hukum karma/ hukum sebab akibat.. ;)

Lebih baik kita tidak berlaku sombong dan aniaya terhadap sesama sehingga Tuhan tidak murka dan menimpakan (kala) bencana kepada kita. 

7. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho 
(Menyerbu tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan, sakti tanpa ajian, merasa kaya tanpa banyak harta).
  • Tetaplah menjadi pemberani dan berjuanglah sekalipun anda sendirian 
  • Menangkanlah pertarungan dengan kerendahatian tanpa merendahkan martabat orang lain
  • Jagalah wibawa dengan Kebijaksanaan walau tanpa jabatan/kedudukan 
  • Dan yang terakhir merasa cukup dan puas-lah akan karunia Tuhan sehingga anda akan tetap kaya sekalipun tanpa banyak memiliki harta. 

8.AJINING DIRI SOKO LATHI, AJINING ROGO SOKO BUSONO
(Kehormatan diri adalah dari lisan, Kehormatan raga adalah dari pakaiannya).
Artinya kurang lebih adalah Hendaknya setiap manusia memperhatikan apa yang diucapkan oleh lidahnya dan juga selalu memperhatikan perilakunya dalam pergaulan. 

9. ING NGARSO SUNG TULODHO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI
(Di depan memberi teladan, di tengah membangun prakarsa {pelopor}, di belakang memberi semangat).
Pepatah jawa kuno ini sudah pasti telah cukup familiar di telinga kia ya ? 
Tentu saja, dari Peribahasa jawa inilah ungkapan Tut Wuri Handayani ini diambil menjadi semboyan Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. 

10. MIKUL DHUWUR MENDHEM JERO
(Memikul tinggi-tinggi, memendam dalam-dalam)
Pepatah Jawa kuno yang satu ini adalah anjuran bagi seorang anak untuk dapat menjunjung kehormatan dan memuliakan orang tuanya setinggi-tingginya serta sebisa mungkin untuk memaafkan dan memendam dalam-dalam segala aib dan kesalahan kedua orang tuanya.

11.BECIK KETHITIK ALA KETARA
(Kebaikan Terdeteksi, Kejahatan Kelihatan)
Hemat kata tapi sarat makna, pitutur dari leluhur jawa ini bermaksud memberitahukan bahwa setiap perbuatan kita semuanya suatu saat akan nampak juga.

12.Aja Rumongso Bisa, Nanging bisa'o Rumangsa
(Jangan Merasa Bisa, Namun Bisa-lah Merasakan)
Intinya Jangan sombong dan hendaknya kita selalu tahu diri kali ya.. dan intinya lagi kata kata bijak jawa satu ini benar benar susah untuk di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. :p

13. Ojo Dumeh
(Jangan Sombong dulu / Jangan Merasa Menang Dulu)
Pepatah jawa ini menerangkan bahwa; 
Sebaiknya dalam setiap keadaan kita tetap waspada, dan berupaya sebisa mungkin jangan sampai lengah karena merasa sudah lebih unggul dari lawan kita selagi pertempuran belum benar-benar usai. Hal ini terutama juga pertempuran kita dengan nafsu diri kita sendiri yang selalu menggelincirkan kita dari kebaikan dan kebenaran, karenanya jangan merasa sudah menang dahulu, jangan merasa baik dahulu sebelum kita yakin bahwa perjuangan kita dalam hidup ini memang benar-benar telah selesai. :)

14. Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe
(Senyap dalam pamrih, ramai dalam pekerjaan)
Falsafah Jawa Kuno ini menggambarkan seseorang yang selalu senyap / lenyap dalam perebutan / pembagian penghargaan dan pujian, tapi selalu hadir dan bersemangat dalam berkarya dan bekerja.

Istilah Jaman sekarang adalah orang yang selalu giat dan ikhlas dalam bekerja tanpa butuh akan popularitas dan pamrih. orang begitu luar biasa langka jaman sekarang ya.. :)

Demikian beberapa ulasan mengenai Pepatah dan wejangan leluhur Jawa dan kata kata Mutiara Bijak Jawa kuno yang bisa saya persembahkan untuk anda, akan ada banyak ulasan baru yang akan terus kami update untuk anda, jadi jangan lupa untuk berkunjung kembali. :-) semoga terinspirasi dan semoga bermanfaat. :)

Post a Comment

 
Top